Capaian Diskes Kota T.Tinggi Pada Pelaksanaan Vaksinasi Rubella Sudah 35 Persen
Tebingtinggi - Expose
Kurangnya informasi tentang dampak vaksin Rubella bahkan beredar luas di media sosial seputar masalah efek negative pasca imunisasi nyaris menghambat program yang telah diluncurkan Kemenkes RI termasuk di Kota Tebingtinggi.
Perdebatan dan informasi yang simpang siur dikalangan masyarakat, yang secara pontan mengkonsumsi informasi dari medsos tentang dampak negatif dari vaksin Rubella yang dilaksanakan Kemenkes RI.
Tidak nyana di Kota Tebingtinggi banyak orang tua siswa sekolah dasar khusus yang bingung tentang manfaat dan legalitas “halal” dari MUI terhadap vaksin Measles Rubella yang lebih dikenal dengan sebutan Rubella.
Program Kementerian Kesehatan untuk mengatasi penyakit Rubella jangan sampai mewabah yang bisa berakibat fatal terhadap penderita dan berujung mengakibatkan komplikasi Radang selaput otak dan kelainan jantung bahkan kematian. pada balita hingga usia lima belas tahun.
Menanggapi isu tersebut tentang pro dan kontra di kalangan masyarakat Kepala Dinas Kesehatan kota Tebingtinggi dr. Nanang Fitra Aulia Sp.PK saat dikonfirmasi awak media diruang kerjanya , Selasa ( 14/08/2018) menjelaskan bahwa vaksin MR, yaitu sejenis kuman yang di lemahkan, dan akan di suntikkan untuk tubuh manusia agar imun terhadap virus rubella.
Dijelaskannya jika imunisasi rubella dilakukan dengan tepat dan benar itu tidak akan berdampak negatif, justru vaksin ini juga sangat membantu untuk terhindar dari virus Rubella. Bagi orang tuanya tidak setuju atau menunggu legalitas dari MUI namun program faksinasi tetap berjalan antara Agustus sampai November.
“ Manfaat nya sangat jelas untuk mengentaskan virus Rubella yg bisa menyebabkan kematian terhadap orang yang terjangkit , yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya vaksin MR ialah, siswa atau orang yang akan di vaksinasi harus dalam kondisi fit atau sehat , tidak dalam kondisi , demam, batuk, fllu, agar maksimal dan tidak menimbulkan dampak negatif.” Tegas Nanang Fitra.
Adanya penolakan dari beberapa orang tua siswa, maka untuk itu Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang ada di lapangan agar tidak memaksa melakukan vaksinasi kepada siswa sekolah atau pihak sekolah.
“ Sebelum pelaksanaannya vaksinasi dari awal pihak Dinas Kesehatan sudah dikoordinasikan kepada instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Kesra, MUI, Kejaksaan, dan Kepolisian Daerah kota Tebingtinggi " tuturnya.
Nanang Fitra Aulia juga menjelaskan adapun capaian dalam pelaksanaa vaksinasi untuk kota Tebingtinggi dari 41 ribuan orang anak mulai usia balita hingga 15 tahun dan saat ini sudah di angka 35 persen, artinya hampir setengah jumlah target sudah di imunisasi, dan semoga hingga November selesai sesuai target. ( red JOc)
Perdebatan dan informasi yang simpang siur dikalangan masyarakat, yang secara pontan mengkonsumsi informasi dari medsos tentang dampak negatif dari vaksin Rubella yang dilaksanakan Kemenkes RI.
Tidak nyana di Kota Tebingtinggi banyak orang tua siswa sekolah dasar khusus yang bingung tentang manfaat dan legalitas “halal” dari MUI terhadap vaksin Measles Rubella yang lebih dikenal dengan sebutan Rubella.
Program Kementerian Kesehatan untuk mengatasi penyakit Rubella jangan sampai mewabah yang bisa berakibat fatal terhadap penderita dan berujung mengakibatkan komplikasi Radang selaput otak dan kelainan jantung bahkan kematian. pada balita hingga usia lima belas tahun.
Menanggapi isu tersebut tentang pro dan kontra di kalangan masyarakat Kepala Dinas Kesehatan kota Tebingtinggi dr. Nanang Fitra Aulia Sp.PK saat dikonfirmasi awak media diruang kerjanya , Selasa ( 14/08/2018) menjelaskan bahwa vaksin MR, yaitu sejenis kuman yang di lemahkan, dan akan di suntikkan untuk tubuh manusia agar imun terhadap virus rubella.
Dijelaskannya jika imunisasi rubella dilakukan dengan tepat dan benar itu tidak akan berdampak negatif, justru vaksin ini juga sangat membantu untuk terhindar dari virus Rubella. Bagi orang tuanya tidak setuju atau menunggu legalitas dari MUI namun program faksinasi tetap berjalan antara Agustus sampai November.
“ Manfaat nya sangat jelas untuk mengentaskan virus Rubella yg bisa menyebabkan kematian terhadap orang yang terjangkit , yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya vaksin MR ialah, siswa atau orang yang akan di vaksinasi harus dalam kondisi fit atau sehat , tidak dalam kondisi , demam, batuk, fllu, agar maksimal dan tidak menimbulkan dampak negatif.” Tegas Nanang Fitra.
Adanya penolakan dari beberapa orang tua siswa, maka untuk itu Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang ada di lapangan agar tidak memaksa melakukan vaksinasi kepada siswa sekolah atau pihak sekolah.
“ Sebelum pelaksanaannya vaksinasi dari awal pihak Dinas Kesehatan sudah dikoordinasikan kepada instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Kesra, MUI, Kejaksaan, dan Kepolisian Daerah kota Tebingtinggi " tuturnya.
Nanang Fitra Aulia juga menjelaskan adapun capaian dalam pelaksanaa vaksinasi untuk kota Tebingtinggi dari 41 ribuan orang anak mulai usia balita hingga 15 tahun dan saat ini sudah di angka 35 persen, artinya hampir setengah jumlah target sudah di imunisasi, dan semoga hingga November selesai sesuai target. ( red JOc)
Tidak ada komentar